Gula atau makanan manis menyebabkan anak hiperaktif?

gula dan hiperaktifHiperaktif atau istilahnya Attention Deficiency Hyperactivity Disorder(ADHD), bisa digambarkan sebagai keadaan fisik di mana seseorang mengalami peningkatan gerakan, energi, dan impulsif yang lebih tinggi. Tanda dan gejala hiperaktif termasuk mudah terganggu, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, aktivitas motorik yang berlebihan, agresivitas dan perilaku yang cenderung mengganggu. Sementara itu setiap orang bisa saja menjadi hiperaktif karena bermacam alasan, dan ini paling sering terjadi pada anak-anak. Beberapa orang mengalami gangguan hiperaktif hanya pada suatu kesempatan tertentu, sedangkan pada yang lain, hiperaktif bisa terus berlangsung. Ada beberapa faktor yang yang bisa menyebabkan seseorang menjadi hiperaktif, atau bukan hanya karena salah satu faktor saja.

Baca juga : Makanan sehat untuk anak-anak usia sekolah

Adakah Keterkaitan antara Anak Hiperaktif dan gula?

Dugaan gula memicu hiperaktif

Hiperaktif juga dikaitkan dengan diet yang banyak mengandung  gula. Pada tahun 1973, Benjamin Feingold, seorang ahli alergi, mengatakan bahwa gula dan pewarna buatan memperburuk dan memicu hiperaktif pada anak. Beberapa orang tua juga melaporkan bahwa anak-anaknya yang  tidak cukup normal, menjadi hiperaktif setelah mengkonsumsi berbagai makanan terutama permen dan makanan yang manis-manis.

Ini menjadi salah satu alasan bagi mereka untuk membatasi asupan makanan manis seperti cokelat, permen, dan kue kepada anak-anaknya, terutama pada malam hari. Mereka percaya bahwa anak-anak mereka mengalami kesulitan untuk bersantai atau tidur setelah mengkonsumsi gula pada malam hari. Namun, keterkaitan antara gula dan hiperaktivitas pada anak-anak masih menjadi bahasan yang kontroversial.

Gula tak terkait dengan hiperaktivitas

Tidak ada bukti ilmiah yang telah membuktikan bahwa ada hubungan antara mengkonsumsi gula berlebihan dan anak-anak hiperaktif. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Food Science and Nutrition edisi 1996, tidak ada hubungan antara gula dan hiperaktivitas pada anak-anak (dengan atau tanpa ADHD). Meskipun memang Ada beberapa keterkaitan antara mengkonsumsi gula dan tingkat energi pada semua orang. Gula meman bisa meningkatkan tingkat aktivitas anak, karena gula bisa memasuki aliran darah dengan cepat dan menciptakan peningkatan kadar gula darah yang signifikan.

Lihat juga :   10 Makanan yang Bagus Untuk Kesehatan Otak

Tubuh anak kemudian merespon kenaikan gula darah dengan mengirimkan hormon adrenalin, yang mempromosikan aktivitas. Oleh karena itu, para ahli kesehatan pada umumnya menyarankan untuk diet rendah gula pada anak-anak yang hiperaktif. Akan tetapi, gula rafinasi bukanlah satu-satunya makanan yang bisa meningkatkan tingkat aktivitas anak secara signifikan ; makanan yang mengandung karbohidrat sederhana bisa memiliki efek yang sama pada tingkat aktivitas anak. Oleh karena itu, membatasi makan permen dan makanan manis lainnya untuk diet anak mungkin saja tidak akan mengontrol tingkat hiperaktif.

Baca juga : Gizi yang penting untuk perkembangan dan kecerdasan otak anak

Kesimpulan

Walaupun gula dan permen tidak bisa menyebabkan anak menjadi terlalu energik atau hiperaktif, namun yang perlu diingat adalah bahwa gula adalah penyebab utama kerusakan gigi dan kegemukan atau obesitas pada anak. Oleh karena itu, yang terbaik adalah tetap membatasi jumlah asupan gula untuk makanan anak Anda. Penting juga untuk diingat bahwa obesitas merupakan kondisi yang buruk, dan harus dicegah dalam rangka untuk menjaga kesehatan anak terutama untuk kehidupan masa depan mereka nanti.

Referensi : 1, 2

Leave a Reply